Kerjakan sesuai petunjuk A ! Sebuah elektron bergerak searah dengan sumbu y positif dan masuk ke dalam Medan magnet homogen sehingga menjalani gerak melingkar seperti pada Gambar. Ini menunjukkan bahwa medan magnet searah dengan sumbu…… ………. Dua buah partikel massanya m1 : m2 = 2 : 1 dan muatannya q1 : q2 = 2 : 1. Kedua partikel itu bergerak melingkar dalam bidang yang tegak lurus medan Magnetik homogen. Bila besar momentum kedua partikel itu sama, maka Perbandingan jari-jari orbit partikel-partikel itu r1 : r2 adalah …… Saat elektron memasuki medan magnet, electron Mendapat gaya Lorentz yang searah dengan…… 5. EBTANAS 1990. Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan berbentuk bujur sangkar dengan sisi 20 Cm berarus listrik 5 A berada dalam medan magnet homogen dari 0,2.10-2 Wb/m2 sehingga bidangnya tegak lurus terhadap garis gaya magnet. Momen Kopel yang terjadi pada kumparan saat bidang kumparan sejajar arah medan Magnet tersebut adalah……… Suatu penghantar lurus seperti pada gambar di Samping (penghantar terletak pada bidang gambar).Arah medan magnet induksi pada titik P adalah…….. a. menjauhi pembaca tegaklurus bidang gambar b. mendekati pembaca tegaklurus bidang gambar c. ke atas sejajar dengan penghantar d. ke kiri tegaklurus penghantar e. ke kanan tegaklurus penghantar Induksi magnetik di suatu titik yang berjarak a dari kawat lurus panjang berarus Listrik I adalah…….. Arah arus induksi dalam suatu penghantar semikonduktor sehingga menghasilkan Medan magnet yang melawan perubahan garis gaya yang menimbulkannya. Ungkapan ini adalah bunyi hukum……… Besarnya induksi magnetik di titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus yang Panjang dan berarus listrik 30 ampere adalah……… Sebuah titik berada di dekat penghantar lurus panjang berarus listrik.Jika jarak Titik ke penghantar dilipatduakan sedang kuat arusnya dijadikan setengah kali Semula, maka induksi magnetik di titik tersebut menjadi…… Sebuah kawat lurus yang panjang berarus listrik 10 A.Sebuah titik berada 4 cm Dari kawat. Jika uo = 4 Pi . 10-7 Wb/A.m maka kuat medan magnet di titik Tersebut adalah……. Satu ampere adalah…… yang berarus listrik kawat yang berarus listrik bulkan gaya Lorentz sebear 2.10 pangkat 7 N gaya Lorentz sebesar 2.10 pangkat 7 N gaya Lorentz sebesar 1 newton. Di antara contoh-contoh di bawah ini, yang merupakan bahan diamagnetik…… Berdasarkan gaya tarik magnet, maka bahan yang dapat mengumpulkan dengan Kuat garis-garis gaya magnet disebut…….. Kuat medan agnet solenoida ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini,kecuali…… Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet.Hipotesa ini Dikemukakan oleh…… Suatu kawat berbentuk lingkaran dialiri arus listrik I, diameter d. Jika diameter Kawat menjadi ½ d aus listrik menjadi 21, maka perbandingan besar induksi magnet di pusat sebelum dan sesudah diubah adalah……. Kawat berarus listrik dengan arah arus ke timur (lihat gambar), maka arah medan Magnet di P adalah….. Ditinjau dari sifat kemagnetan, besi, aluminium, dan perak berturut-turut termasuk Bahan…….. Pada suatu bidang datar terdapat suatu kumparan tipis A dan kawat lurus B, Masing-masing dialiri arus sebesar 0,25 A dan 4 A dengan arah seperti gambar. Jari-jari kumparan 4 pi cm dan jaraj pusat kumparan terhadap kawat B = 8cm Agar di pusat A induksi magnetik sama dengan nol, maka jumlah lilitan Kumparan ….. Gaya gerak listrik induksi yang terjadi dalam suatu rangkaian besarnya berbanding Lurus dengan cepat perubahan fluks magnetik yang dilingkunginya.Hukum ini Diungkapkan oleh……. Kerjakan sesuai petunjuk B ! Besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan listrik dalam medan Magnet tergantung pada…….. Kawat lurus memanjang dari barat ke timur, dialiri arus dari arah barat, maka arah Medan magnet pada tempat-tempat di atas kawat menuju ke………. Kerjakan sesuai petunjuk B! 27. EBTANAS 1987 Tentang kuat medan listrik di suatu titik oleh benda bermuatan listrik dapat dikemukanan hal-hal sebagai berikut …. 28. EBTANAS 1987 Jika arah arus dalam kawat yang lurus dari barat ke timur dipengaruhi medan magnet dari timur ke barat, gaya Lorentz yang dialami oleh kawat itu …. 29. EBTANAS 1987 Sebuah toroida panjang 40 cm, luas penampang 20 cm2. Jika induksi diri toroida itu 50 x m0 henry (m0 = permeabilitas udara) maka jumlah lilitannya adalah…. 30. EBTANAS 1987 Muatan q bergerak dalam medan magnet B dengan kecepatan V, mengalami gaya sebesar F = aVBsin a. Gaya F di atas disebut …. 32. SIPENMARU 1985 33. SIPENMARU 1985 34. SIPENMARU 1984 Dua kawat amat panjang dipasang vertikal sejajar dengan jarak d. Kawat pertama dialiri arus I ke atas. Titik P (dalam bidang kedua kawat itu) terletak diantaranya dan berjarak 1/3 d dari kawat pertama. Jika induksi magnetik di titik P besarnya nol, ini berarti arus yang mengalir dalam kawat kedua adalah … Setelah dipercepat dalam beda potensial V sebuah partikel yang bermuatan memasuki medan magnet homogen dengan induksi magnetik B. Kalau partikel itu bergerak melingkar beraturan dalam medan magnet dengan jari-jari R, maka massa partikelnya adalah … SIPENMARU 1984. 37. Percepatan yang dialami oleh sebuah elektron dalam medan listrik sebanding dengan besarnya … 38. PP 1983 Kerjakan sesuai petunjuk A! 39. PP 1981 40. PP 1981 Kerjakan sesuai petunjuk B! 41. PP 1979 42. SKALU 1978. 43. SKALU 1978. 44. SKALU 1978. 45. SKALU 1978. =========o0o==========
Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan v di dalam medan magnet yang
Induksi magnetnya B. Jika v ada di dalam bidang xy membentuk sudut 60 derajat
Dengan sumbu x dan B sejajar dengan sumbu y, maka lintasan elektron berbentuk
Jika kedua kawat lurus sejajar dialiri arus listrik masing-masing I1 dan I2 (I2 = 2I1), maka gaya interaksi tiap satuan panjang pada kawat pertama adalah …
½ kali interaksi pada kawat kedua.
Sama dengan interaksi pada kawat kedua.
2 kali interaksi pada kawat kedua.
¼ kali interaksi pada kawat kedua.
4 kali interaksi pada kawat kedua.
Induksi magnetik B di suatu titik P yang berjarak d dari suatu kawat penghantar amat panjang berarus I, bila medium di sekitar kawat itu berpermeabilitas m adalah ….
B = (2pI) / (md).
B = (md) / (2pI).
B = (mI) / (2pd).
B = (2mId) / p.
B = (mId) / (2p).
Sebuah kawat yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari L dialiri arus listrik i. Besarnya kuat medan magnet pada pusat lingkaran itu adalah…
tidak tergantung pada L.
sebanding dengan L2.
berbanding terbalik dengan L.
berbanding lurus dengan L.
berbanding terbalik dengan L2.
SIPENMARU 1984
SIPENMARU 1984
muatan elektron
kecepatan elektron
kuat medan listrik
massa elektron
Dua kawat sejajar dialiri arus listrik searah I1 dan I2 akan tolak-menolah atau tarik-menarik. Besarnya gaya tolak atau gaya tarik tersebut….
Dua buah kawat lurus yang sangat panjang diletakkan sejajar satu dari yang lain pada jarak r. Kedua kawat masing-masing dialiri arus i yang arahnya sama. Maka kedua kawat itu….
tolak-menolak dengan gaya sebanding r.
tarik-menarik dengan gaya sebanding r.
tolak-menolak dengan gaya sebanding r–1.
tarik-menarik dengan gaya sebanding r–1.
tarik-menarik dengan gaya sebanding r–2.
Elektron yang bergerak dengan kecepatan 5.104 m/s sejajar dengan kawat berarus 10 A. Pada jarak 1 cm dari kawat akan mendapat gaya (e=1,6.10–19 C dan m0/4p = 10–7 Wb/A.m …..
3,2.10–18 N
1,6.10–18 N
1,6.10–20 N
8.10–21 N
8.10–20 N
Sebuah elektron (muatan e coulomb) bergerak sejajar suatu medan listrik E yang arahnya horizontal ke timur. Dengan mengingat medan magnet bumi, maka elektron itu ….
mendapat gaya eE newton.
lurus lintasannya.
mengalami percepatan ke barat.
mendapat energi potensial listrik sebesar E/e joule.
Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus listrik yang sama besar, timbul gaya yang besarnya 2.10–7 N. Jarak antara kedua kawat 1 meter. Besar arus dalam setiap kawat adalah…
1/8 ampere.
¼ ampere.
½ ampere.
1 ampere.
2 ampere.
Besar kuat medan magnet di suatu titik yang letaknya sejauh r dari suatu penghantar lurus yang dialiri arus listrik I adalah sebanding dengan….
I
Lintasan sebuah elektron yang bergerak dalam suatu medan listrik dengan kecepatan yang sejajar arah medan adalah….
lingkaran
elips
garis lurus
parabola
heliks
Sehelai dawai yang dialiri arus listrik dengan arah ke barat diletakkan dalam medan magnet yang arahnya ke atas. Gaya yang dialami kawat tersebut arahnya….
ke atas
ke bawah
ke utara
ke selatan
ke timur
SOAL MEDAN MANET DAN GAYA MAGNETIK
HUKUM KHIRCOOF II
Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, dalam sub ini akan dibahas tentang hukum kirchoff 2. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).
Perhatikan gambar berikut!
Hukum Kirchoff 2 berbunyi : ” Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”. Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.
Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa aturan sebagai berikut :
* Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop.
* Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif.
* Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif.
* Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama.
* Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.
Latihan soal :
Masih dari gambar di atas bila diketahui :
E1 = 10 V dan r1 = 0,2 ohm
E2 = 12 V dan r2 = 0,25 ohm
R1 = 0,3 ohm
R2 = 1,5 ohm
R3 = 0,5 ohm
maka tentukan besar dan arah kuat arus yang mengalir melalui tiap cabang (tentukanah I1, I2 dan I3)
Ditulis dalam Artikel
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya.
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis)
Untuk benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel berikut:
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan:
Untuk beberapa benda sudah ditentukan titik beratnya sebagi berikut.
Biasanya dalam latihan dan soal soal yang berhubungan titik berat, perhitunganya menggunakan susunan titik berat dari dua tau lebih susunan benda.
latihan soal berikut ini
latihan soal berikut ini
EFEK DOPPLER
Jika sumber bunyi relatif mendekati pendengar, frekuensi bunyi yang didengar lebih tinggi daripada frekuensi sumber bunyi sebenarnya. Sebaliknya jika sumber bunyi relatif menjauhi pendengar maka frekuensi bunyi yang didengar lebih rendah.
Perbedaan frekuensi bunyi akibat pergerakan sumber bunyi atau pendengar ini disebut efek doppler yang diamati oleh fisikawan Australia bernama Christian Johann Doppler (1803-1855), yang dapt dituliskan dengan persamaan :
BUNYI
Pengertian Bunyi
Bunyi adalah energi gelombang bunyi yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium padat, cair, dan gas. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal sehingga mempunyai sifat-sifat dapat dipantulkan (reflection), dapat dibiaskan (refraction), dapat dilenturkan (difraction), dan dapat dibiaskan (interferention).
Gambar disamping menunjukansebuah gelomabng bunyi dari sebuah Loudspiker. Membran dari louspiker bergetar akibat pulsa listrik. Getaran membran ikut menggetarkan udara disekitarnya. dan getaran udara ini masuk ke telinga kita. proses mendengar.
Sifat sifat Gelombang Bunyi
Ada lima sifat gelombang, yaitu dapat :
1. Dipantulkan (reflection)
2. Dibiaskan (refraction)
3. Dilenturkan (difraction)
4. Dipadukan (interference)
5. Diserap arah getarnya (polaritation)
Kelima sifat gelombang di atas dimiliki oleh gelombang transversal, sedangkan gelombang longitudinal hanya memiliki empat sifat gelombang kecuali sifat polarisasi.
OCILOSCOP
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal (Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.Bentuk sinyal yang ditampilkan pada mikroskop, dari gambar berikut dapat di hitung berapa nilai puncak gelombang (amplitudo) panjang gelombang, frekwensi /periodenya.
secara umum bentuk dari tampilan osciloskop adalah:
Dari gambar terlihat pengaturan timeDiv yang mendatar (sumbu x) dan Voltdif yang vertikal (sumbu y)
Untuk membaca tampilan osiloskop perhatikan saja contoh berikut ini.
Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Anda bisa melihat cara penggunaan osiloskop dengan melihat movi ini.
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan diartikan sebagai gerakan pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap/konstan. Kecepatan tetap berarti percepatan nol. Dengan kata lain benda yang bergerak lurus beraturan tidak memiliki percepatan. Dalam kehidupan sehari-hari sangat jarang ditemukan benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap.
Karena pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) kecepatan gerak suatu benda tetap, maka kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan atau kelajuan sesaat. kok bisa ya ? ingat bahwa setiap saat kecepatan gerak benda tetap, baik kecepatan awal mapun kecepatan akhir. Karena kecepatan benda sama setiap saat, maka kecepatan awal juga sama dengan kecepatan akhir. Dengan demikian kecepatan rata-rata benda juga sama dengan kecepatan sesaat. Dah ngerti khan ?
GRAFIK GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Grafik sangat membantu kita dalam menafsirkan suatu hal dengan mudah dan cepat. Untuk memudahkan kita menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut.
Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa kecepatan bernilai tetap pada tiap satuan waktu. Kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal dari t = 0 hingga t akhir.
Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini
Kecepatan gerak benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh (satuannya detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, kecepatan benda selalu sama (ditandai oleh garis lurus).
Bagaimana kita mengetahui perpindah
an benda melalui grafik di atas ? luas daerah yang diarsir pada grafik di atas sama dengan perpindahan benda. Jadi, untuk mengetahui besarnya perpindahan, hitung saja luas daerah yang diarsir. Tentu saja satuan perpindahan adalah satuan panjang, bukan satuan luas.
Dari grafik di atas, v = 5 m/s, sedan
gkan t = 3 s. Dengan demikian, jarak yang ditempuh benda = (5 m/s x 3 s) = 15 m. Cara lain menghitung jarak tempuh adalah dengan menggunakan persamaan GLB. s = v t = 5 m/s x 3 s = 15 m.
Persamaan GLB yang kita gunakan untuk menghitung jarak atau perpindahan di atas berlaku jika gerak benda memenuhi grafik terse
but. Pada grafik terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0. Artinya, pada mulanya benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Padahal dapat saja terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah memiliki posisi awal s0. Untuk itu lebih memahami hal ini, p
elajari grafik di bawah ini.
Grafik Kedudukan terhadap Waktu (x-t)
Grafik kedudukan terhadap waktu, di mana kedudukan awal x0 berhimpit dengan titik acuan nol.
Makna grafik di atas adalah bahwa nilai kecepatan selalu tetap pada setiap titik lintasan (diwakili oleh titik-titik sepanjang garis x pada sumbu y) dan setiap satuan waktu (diwakili setiap titik sepanjang t pada sumbu x). Anda jangan bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin besar nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y (kecepatan) selalu sama.
Contoh : Perhatikan contoh Grafik Kedudukan terhadap Waktu (x-t) di bawah ini
Bagaimanakah cara membaca grafik ini ?
Pada saat t = 0 s, jarak yang ditempuh oleh benda x = 0, pada saat t = 1 s, jarak yang ditempuh oleh benda = 2 m, pada saat t = 2 s jarak yang ditempuh oleh benda = 4 m, pada saat t = 3 s, jarak yang ditempuh oleh benda = 6 s dan seterusnya. Berdasarkan hal ini dapat kita simpulkan bahwa gerak benda yang diwakili oleh grafik x- t di atas, bergerak dengan kecepatan tetap 2 m/s (Ingat, kecepatan adalah jarak dibagi waktu).
Grafik kedudukan terhadap waktu, di mana kedudukan awal x0 tidak berhimpit dengan titik acuan nol.
Persamaan yang kita turunkan di atas menjelaskan hubungan antara kedudukan suatu benda terhadap fungsi waktu, di mana kedudukan awal benda tidak berada pada titik acuan nol. Kecepatan benda diawali dari kedudukan di x0 sehingga besar x0 harus ditambahkan dalam perhitungan. Pada grafik di atas xo = 0.
Mau Lebih Jelas ini
ALAT UKUR LISTRIK
Alat-alat ukur dasar listrik yang sering digunakan adalah Voltmeter, Ampermeter, Ohmeter. namun ketiga alat ukur itu sering dijadikan satu dengan nama Multimeter baik yang analog maupun digital dan Osiloskop .
1. Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik . Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau peralataan listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif Voltmeter. biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti baterai, elemen Volta, atau aki.
Cara menghubungkan/menggunakan Voltmeter adalah dipasang paralel dengan yang diukur. Jika arusnya DC maka kutub positif dapat voltase positif dan kutub negatif mendapatkan kutub voltase negatif. seperti gambar.
Cara Membaca voltmeter(hampirsama dengan Ampermeter) dengan rumus sebagai berikut
NP=Nilai Pengukuran
PJ= Petunjuk Jarum (nilai yang dibaca jarum)
ST= Sekala Tertinggi (nilai maksimum bila jarum full)
BU=Batas Ukur yang digunakan
Contoh sebagai berikut
Ada dua nilai yang ada pada gambar disamping. Yaitu jarum Q dan P. Penjelasan perthitunganya adalah:Nilai jarum Q
Jarum Q menujuk PJ= 22
Sekala Maksimum maksimum ST = 100
Batas Ukur yang digunakan BU = 1 A
maka nilai dari Q adalah:
NP=(22/100)x1 A= 0,22 A
Sekarang berapa nilai baca dari jarum P bila jarum menunjuk angka 54 A. sialahkan anda hitung dan jawabnya bisa lihat disini
2. Ampermeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah , amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar. lebih lanjut disini
3. Multimeter
Multimeter sering dignakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik . Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik (W) dengan satuan ohm.
Kegunaan multimeter ini selain untuk mengukur besaran-besaran listrik juga sangat berguna untuk mencari dan menemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis pesawat atau alat-alat elektronika.
4. OSILOSCOP
untuk osiloscop dibahas disini
JANGKA SORONG
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm
untuk lebih memahami jangka sorong klik disni
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali
Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup- Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
- Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Cobalah Animasi Berikut ini Untuk lebih memahami cara membaca Mikrometer sekrup. Pakailah Mouse untuk mengambil benda yang mau diukur. kemudian putar bagian belakang mikrometer dengan memutar. Lalu isikan nilai yang tertera. Selamat mencoba.Cara Membaca jangka sorong